Minggu, 12 Juli 2015

Minggu, 05 Juli 2015

foto- parkir kampus IAIN Surakarta
Surakarta – Seiring memasuki musim kelulusan anak sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat menengah atas juga dibarengi dengan penerimaan Mahasiswa baru (Maba) di seluruh Perguruan Tinggi yang ada. Seperti yang terjadi di Surakarta, kampus Institut Agama Islam Negeri Surakarta yang sering dijuluki kampus IAIN ini juga mulai membuka pendaftaran mahasiswa baru.
            Pendaftaran mahasiswa baru ini dilakukan dengan beberapa tahapan, ada yang menggunakan sistem online, ada dengan prestasi, dan ada juga ujian mandiri yaitu peserta ujian sendiri datang kekampus untuk melaksanakan ujian tertulis. Pada tahun ini, kampus IAIN Surakarta telah menerima pendaftar sebanyak 1973 calon mahasiswa, yang dimana tahun ini kuota yang ditentukan hanya 700 calon mahasiswa.
            Dari keseluruhan pendaftar, mayoritas meminati pada prodi FITK dan Ekonomi, tetapi tidak memungkiri dengan prodi – prodi yang lain pula. Saat ujian tertulis, sistem pengawasan lebih ketat yaitu dengan 20 orang setiap kelas, sehingga para pengawas lebih mudah untuk memantau jalannya ujian ini.
            Seperti yang dikatakan oleh Diana, salah satu panitia seleksi calon mahasiswa baru, ia menyampaikan bahwa seleksi kali ini lebih baik dibandingkan tahun – tahun kemarin. Tetapi masih ada yang disayangkan dari tahun kemari ada yang belum berubah, yaitu dari bagian sistem keamanan yang salah satunya penataan parkir kendaraan di kampus ini.
            Banyak yang menyayangkan dari yang satu ini, mulai dari mahasiswa hingga dosen dan bahkan para dekan pun juga menyayangkan. Apalagi saat ada kegiatan UMPTAIN ini, lebih banyak kendaraan lagi dari pendaftar calon mahasiswa baru, karena ruwetnya sistem parkir ini, pernah suatu ketika terjadi pencurian helm.
            Memang untuk parkir ini tidak bisa menyalahkan satu pihak, tetapi merupakan tangung jawab seluruh elemen kampus, seperti yang diungkapkan oleh Ucok ssalah satu kordinator keamanan kampus. Ia menilai sistem parkir dikampus belum memadai karena masih ruwet, sehingga petugaas kemanan perlu bekerja ekstra, apalagi banyak mahasiswa pula yang ngeyel saat mulai masuk hingga menempatkan kendaraan.

            Ia juga menambahkan kalau jumlah tim keamanan masih kurang, selama ini tim keamanan kampus baru 10 scurity, menurutnya tim keamanan dibutuhkan sekitar 25 scurity. Bertujuan untuk pembagian titik – titik lokasi tertentu yang perlu diawasi dan dijaga keamanannya, “Parkir sepeda mahasiswa bukan didepan kantor BRI itu mas, sana tempat parkirnya nasabah bank dan jamaah masjid kampus, mahasiswa parkirnya didalam” ujar Ucok. (Mushlih/KPI)

Kampus Negeri Sistem Keamanan Masih Ruwet?

foto- parkir kampus IAIN Surakarta
Surakarta – Seiring memasuki musim kelulusan anak sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat menengah atas juga dibarengi dengan penerimaan Mahasiswa baru (Maba) di seluruh Perguruan Tinggi yang ada. Seperti yang terjadi di Surakarta, kampus Institut Agama Islam Negeri Surakarta yang sering dijuluki kampus IAIN ini juga mulai membuka pendaftaran mahasiswa baru.
            Pendaftaran mahasiswa baru ini dilakukan dengan beberapa tahapan, ada yang menggunakan sistem online, ada dengan prestasi, dan ada juga ujian mandiri yaitu peserta ujian sendiri datang kekampus untuk melaksanakan ujian tertulis. Pada tahun ini, kampus IAIN Surakarta telah menerima pendaftar sebanyak 1973 calon mahasiswa, yang dimana tahun ini kuota yang ditentukan hanya 700 calon mahasiswa.
            Dari keseluruhan pendaftar, mayoritas meminati pada prodi FITK dan Ekonomi, tetapi tidak memungkiri dengan prodi – prodi yang lain pula. Saat ujian tertulis, sistem pengawasan lebih ketat yaitu dengan 20 orang setiap kelas, sehingga para pengawas lebih mudah untuk memantau jalannya ujian ini.
            Seperti yang dikatakan oleh Diana, salah satu panitia seleksi calon mahasiswa baru, ia menyampaikan bahwa seleksi kali ini lebih baik dibandingkan tahun – tahun kemarin. Tetapi masih ada yang disayangkan dari tahun kemari ada yang belum berubah, yaitu dari bagian sistem keamanan yang salah satunya penataan parkir kendaraan di kampus ini.
            Banyak yang menyayangkan dari yang satu ini, mulai dari mahasiswa hingga dosen dan bahkan para dekan pun juga menyayangkan. Apalagi saat ada kegiatan UMPTAIN ini, lebih banyak kendaraan lagi dari pendaftar calon mahasiswa baru, karena ruwetnya sistem parkir ini, pernah suatu ketika terjadi pencurian helm.
            Memang untuk parkir ini tidak bisa menyalahkan satu pihak, tetapi merupakan tangung jawab seluruh elemen kampus, seperti yang diungkapkan oleh Ucok ssalah satu kordinator keamanan kampus. Ia menilai sistem parkir dikampus belum memadai karena masih ruwet, sehingga petugaas kemanan perlu bekerja ekstra, apalagi banyak mahasiswa pula yang ngeyel saat mulai masuk hingga menempatkan kendaraan.

            Ia juga menambahkan kalau jumlah tim keamanan masih kurang, selama ini tim keamanan kampus baru 10 scurity, menurutnya tim keamanan dibutuhkan sekitar 25 scurity. Bertujuan untuk pembagian titik – titik lokasi tertentu yang perlu diawasi dan dijaga keamanannya, “Parkir sepeda mahasiswa bukan didepan kantor BRI itu mas, sana tempat parkirnya nasabah bank dan jamaah masjid kampus, mahasiswa parkirnya didalam” ujar Ucok. (Mushlih/KPI)


Ujian UM-PTKAIN di IAIN Surakarta dilaksanakan pada tanggal 23 – 24 Juni 2015 yang dilaksanakan di seluruh kampus IAIN Surakarta yang diikuti oleh 2000 calon mahasiswa baru dari berbagai daerah di Jawa Tengan dan sekitarnya. Ujian tahun ini lebih banyak pesertanya dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini juga banyak calon mahasiswa yang memilih kampus IAIN Surakarta sebagai pilihan pertama untu kuliahnya. Ujian ini berlangsung selama 2 hari, banyak mahasiswa yang tegang dalam menjalankan ujian tersebut, karena baru pertama kali menginjakkan kaki di area kampus yang sebelumnya masih berseragamkan SMA. Tetapi mereka tetap yakin akan lolos ujian karena sudah belajar sungguh-sungguh untuk dapat diterima diujian ini.

Untuk tahun ini Fakultas yang diminati tidak jauh berbed dari tahun sebelumnya. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam masih menjadi ranking pertama bagi calon mahasiswa baru yang ingin masuk ke IAIN Surakarta. Karena munurut para calon mahasiswa Fakultas tersebut memiliki peluang kerja yang sangat banyak dan masih banyak membutuhkan tenaga kerja dibidangnya.

Ujian UM-PTKAIN ini akan diumumkan pata tanggal 23 Juli 2015 mendatang. Hanya sekitar setengahnya dari yang mendaftar yang akan diterima di IAIN Surakarta, karena banyaknya yang mendaftar dari berbagai jalur. Agar mendapatkan mahasiswa-mahasiswa yang berkualitan dan bisa bersaing di dunia kerja.

TES UM-PTKAIN DI IAIN SURAKARTA



Ujian UM-PTKAIN di IAIN Surakarta dilaksanakan pada tanggal 23 – 24 Juni 2015 yang dilaksanakan di seluruh kampus IAIN Surakarta yang diikuti oleh 2000 calon mahasiswa baru dari berbagai daerah di Jawa Tengan dan sekitarnya. Ujian tahun ini lebih banyak pesertanya dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini juga banyak calon mahasiswa yang memilih kampus IAIN Surakarta sebagai pilihan pertama untu kuliahnya. Ujian ini berlangsung selama 2 hari, banyak mahasiswa yang tegang dalam menjalankan ujian tersebut, karena baru pertama kali menginjakkan kaki di area kampus yang sebelumnya masih berseragamkan SMA. Tetapi mereka tetap yakin akan lolos ujian karena sudah belajar sungguh-sungguh untuk dapat diterima diujian ini.

Untuk tahun ini Fakultas yang diminati tidak jauh berbed dari tahun sebelumnya. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam masih menjadi ranking pertama bagi calon mahasiswa baru yang ingin masuk ke IAIN Surakarta. Karena munurut para calon mahasiswa Fakultas tersebut memiliki peluang kerja yang sangat banyak dan masih banyak membutuhkan tenaga kerja dibidangnya.

Ujian UM-PTKAIN ini akan diumumkan pata tanggal 23 Juli 2015 mendatang. Hanya sekitar setengahnya dari yang mendaftar yang akan diterima di IAIN Surakarta, karena banyaknya yang mendaftar dari berbagai jalur. Agar mendapatkan mahasiswa-mahasiswa yang berkualitan dan bisa bersaing di dunia kerja.


SUKOHARJO – Sebanyak 1.973 peserta memadati kampus IAIN Surakarta pada tanggal 23 Juni 2015 kemarin. UM-PTKIN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 23 – 24 Juni 2015 dan akan diumumkan pada tanggal 27 Juli 2015.  UM-PTKIN ini meliputi tes potensi akademik, tes bidang studi prediktif, tes bidang studi dasar, tes wawasan keislaman, tes bidang studi IPA, tes bidang studi IPS, dan tes bidang studi IPC.

Berdasarkan keterangan panitia UM-PTKIN, Diana. Dari 1.973 peserta hanya akan diambil sebanyak 700 peserta. Beliau juga mengatakan, tahun 2015 ini cenderung meningkat dengan pesat daripada tahun 2014 kemarin. Dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta Fakultas Ekonomi Bisnis Islam menjadi pilihan terbanyak peserta UM-PTKIN. Tetapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah masih sepi peminat.

“Untuk tahun ini lahan parkir belum memadai tetapi untuk yang lainnya sudah memadai, mas. Tetapi ndak tahu untuk tahun depan. Kalau pesertanya meningkat dengan tajam, mau tak mau kita harus meminjam gedung sekolah disekitar kampus IAIN ini”, ujar beliau. Peserta dari luar negeri sementara ini belum ada tetapi untuk peserta yang difabel khususnya tuna netra hanya ada satu pendaftar.

Di tempat lain, seorang peserta bernama Afni yang berasal dari Ponorogo mengatakan, “Pada awalnya tegang, karena ketika tes seleksi ada soal yang susah dan mudah. Ini pilihan pertama saya karena kakak saya kuliah di sini juga”.(Samudero Bagaskara - 131211035)

IAIN Surakarta Sediakan 700 Kursi Untuk UM-PTKIN



SUKOHARJO – Sebanyak 1.973 peserta memadati kampus IAIN Surakarta pada tanggal 23 Juni 2015 kemarin. UM-PTKIN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 23 – 24 Juni 2015 dan akan diumumkan pada tanggal 27 Juli 2015.  UM-PTKIN ini meliputi tes potensi akademik, tes bidang studi prediktif, tes bidang studi dasar, tes wawasan keislaman, tes bidang studi IPA, tes bidang studi IPS, dan tes bidang studi IPC.

Berdasarkan keterangan panitia UM-PTKIN, Diana. Dari 1.973 peserta hanya akan diambil sebanyak 700 peserta. Beliau juga mengatakan, tahun 2015 ini cenderung meningkat dengan pesat daripada tahun 2014 kemarin. Dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta Fakultas Ekonomi Bisnis Islam menjadi pilihan terbanyak peserta UM-PTKIN. Tetapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah masih sepi peminat.

“Untuk tahun ini lahan parkir belum memadai tetapi untuk yang lainnya sudah memadai, mas. Tetapi ndak tahu untuk tahun depan. Kalau pesertanya meningkat dengan tajam, mau tak mau kita harus meminjam gedung sekolah disekitar kampus IAIN ini”, ujar beliau. Peserta dari luar negeri sementara ini belum ada tetapi untuk peserta yang difabel khususnya tuna netra hanya ada satu pendaftar.

Di tempat lain, seorang peserta bernama Afni yang berasal dari Ponorogo mengatakan, “Pada awalnya tegang, karena ketika tes seleksi ada soal yang susah dan mudah. Ini pilihan pertama saya karena kakak saya kuliah di sini juga”.(Samudero Bagaskara - 131211035)

Jumat, 03 Juli 2015

Surakarta - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta (23-24/6) mengadakan kegiatan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) tahun ajaran 2015/2016.
UM PTKIN merupakan Gelombang ke II masuk IAIN Surakarta setelah jalur SPAN, dan Gelombang Ketiganya Nanti ada Ujian Mandiri.
Untuk jadwal UM PTKIN hari pertama mulai dari jam 07.30 - 11.00,  meliputi Tes Potensi dan sikap Akademik, Kebahasaan dan Keislamaan. Lalu di hari Terakhir tes IPS. "Tes UM PTKIN nya mudah mudah gampang mas, bikin deg deg an juga, saya pilihan pertama ngambil di UIN jogja PAI lalu pilihan keduanya ambil PGRA IAIN Surakarta, tadi soal yang ngga ke jawab juga banyak, doain aja moga bisa lolos seleksi", Ungkap Azizah Mar'atul  asal SMA N 1 Gondangrejo IPS. Dalam UM PTKIN ini sebanyak 1973 pendaftar yang mengikuti tes di IAIN Surakarta, terdiri dari IPC, IPA dan IPS. Jumlah ini mengalami peningkatan yang sangat drastis di bandingkan dari tahun lalu, Dari 1973 pendaftar kebanyakan pada minat ambil jurusan di FITK ( Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) dan di FEBI ( Fakultas Ekonomi Bisnis Islam) dan yang paling sedikit menjadi incaran para pendaftar di Fakultas Ushuluddin. "Untuk sarana dan prasarana dalam UM PTKIN tahun ini saya rasa cukup memadai, Gedung juga udah banyak, Udah cukuplah buat UM PTKIN tahun ini, Mungkin hanya karena parkir yang kurang rapi, dan Alhamdulillah kalau tahun ini sudah agak rapi, tapi gak tahu kalau untuk tahun depan jumlah peserta UM PTKIN mencapai tiga ribuan ya terpaksa pinjam halaman SD terdekat" Ungkap Ibu Diana di bagian Kasubag, Akademik.

Peserta UM PTKIN sedang mengerjakan soal ujian 

UM PTKIN IAIN Surakarta Tahun 2015 Mengalami Peningkatan

Surakarta - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta (23-24/6) mengadakan kegiatan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) tahun ajaran 2015/2016.
UM PTKIN merupakan Gelombang ke II masuk IAIN Surakarta setelah jalur SPAN, dan Gelombang Ketiganya Nanti ada Ujian Mandiri.
Untuk jadwal UM PTKIN hari pertama mulai dari jam 07.30 - 11.00,  meliputi Tes Potensi dan sikap Akademik, Kebahasaan dan Keislamaan. Lalu di hari Terakhir tes IPS. "Tes UM PTKIN nya mudah mudah gampang mas, bikin deg deg an juga, saya pilihan pertama ngambil di UIN jogja PAI lalu pilihan keduanya ambil PGRA IAIN Surakarta, tadi soal yang ngga ke jawab juga banyak, doain aja moga bisa lolos seleksi", Ungkap Azizah Mar'atul  asal SMA N 1 Gondangrejo IPS. Dalam UM PTKIN ini sebanyak 1973 pendaftar yang mengikuti tes di IAIN Surakarta, terdiri dari IPC, IPA dan IPS. Jumlah ini mengalami peningkatan yang sangat drastis di bandingkan dari tahun lalu, Dari 1973 pendaftar kebanyakan pada minat ambil jurusan di FITK ( Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) dan di FEBI ( Fakultas Ekonomi Bisnis Islam) dan yang paling sedikit menjadi incaran para pendaftar di Fakultas Ushuluddin. "Untuk sarana dan prasarana dalam UM PTKIN tahun ini saya rasa cukup memadai, Gedung juga udah banyak, Udah cukuplah buat UM PTKIN tahun ini, Mungkin hanya karena parkir yang kurang rapi, dan Alhamdulillah kalau tahun ini sudah agak rapi, tapi gak tahu kalau untuk tahun depan jumlah peserta UM PTKIN mencapai tiga ribuan ya terpaksa pinjam halaman SD terdekat" Ungkap Ibu Diana di bagian Kasubag, Akademik.

Peserta UM PTKIN sedang mengerjakan soal ujian 

Selasa, 30 Juni 2015


Surakarta- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta mengadakan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN) tahun ajaran 2015/2016. Tes ujian masuk bagi mahasiswa baru yang dilaksanakan pada hari senin hingga selasa (22-23/6) ini digelar serentak bersama Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTAIN) diberbagai wilayah Indonesia. 
UM PTKIN merupakan jalur Gelombang ke II Masuk IAIN Surakarta setelah jalur SPAN. ujian yang diselenggarakan hari senin hingga selasa ini ini diikuti oleh 1973 Pendaftar dan yang mengikuti tes, Seluruh gedung perkuliahan digunakan sebagai tempat tes peserta hingga tak ketinggalan Gedung Audiotorium IAIN Surakarta. Sistem pengawan UM PTKIN sudah semakin efektif ruangan ujian  20 orang peserta dengan 1 pengawas ujian.
mirisnya meski UM PTKIN tahun 2015 lebih meningkat dari pada tahun sebelumnya. Penataan Parkir Sepeda Motor menjadi pokok permasalahan UM PTKIN IAIN Surakarta. Banyak kendaraan bermotor diparkir diberbagai tempat yang bukan seharusnya. Kurangnya pengawasan parkir membuat kendaraan diparkir sembarang tempat . menurut Ucok, staf pemantau UM PTKIN kendaraan yang diparkir ditempat sembarangan disebabkan banyaknya Peserta Tes UM PTKIN  yang masih kurang mengerti dengan tempat parkir yang seharusnya.
 kendala berlangsungnya UM PTKIN  banyak kendaraan sepeda motor yang diparkirkan sembarangan seperti didepan Gedung Layanan Masyarakat (GLM) dan  Gedung BRI yang sebenarnaya disediakan bagi tamu dan Pelanggan BRI.  “Mahasiswa seharusnya memarkirkan kendaraannya ditempat yang telah disediakan didalam kampus” ujar Ucok.
SEMBARANGAN : Kendaraan sepeda motor memnuhi GLM yang seharusnya buka tempat parkir bagi mahasiswa (22/6)

Sependapat dengan Ucok, Ade Imam Arifin selaku Presiden BEM IAIN Surakarta. Mengatakan, Pelaksaan UM PTKIN IAIN Surakarta 2015 memang sangat bagus dan meningkat dari tahun sebelumnya termasuk sudah adanya informasi dan papan penunjuk bagi peserta sehingga sangat Memudahkan Peserta. akan tetapi masih kurang tertib dan terkendala dalam Parkir kendaraan “Parkir Kendaraan IAIN Surakarta masih terkesan kurang tertata dengan rapi” imbuhnya.

Parkir yang berantakan disebabkan karena banyak yang belum mengerti dengan tempat parkir yang seharusnya. Saat ini jumlah pendaftar UM PTKIN 2015 meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Diana, Kasubag IAIN ia berpendapat bahwa jumlah gedung iain Surakarta  untuk ujian saat ini sudah cukup dengan jumlah peserta dan fasilitas yang disediakan panitia. Sehingga tahun depannya memungkinkan penambahan ruangan lagi bagi peserta apabila jumlah pendaftar bertambah. Ujarnya. (Alfiansyah/KPI)




MIRIS.SELEKSI UM PTKIN 2015, IAIN DIKELUHKAN PARKIR


Surakarta- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta mengadakan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN) tahun ajaran 2015/2016. Tes ujian masuk bagi mahasiswa baru yang dilaksanakan pada hari senin hingga selasa (22-23/6) ini digelar serentak bersama Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTAIN) diberbagai wilayah Indonesia. 
UM PTKIN merupakan jalur Gelombang ke II Masuk IAIN Surakarta setelah jalur SPAN. ujian yang diselenggarakan hari senin hingga selasa ini ini diikuti oleh 1973 Pendaftar dan yang mengikuti tes, Seluruh gedung perkuliahan digunakan sebagai tempat tes peserta hingga tak ketinggalan Gedung Audiotorium IAIN Surakarta. Sistem pengawan UM PTKIN sudah semakin efektif ruangan ujian  20 orang peserta dengan 1 pengawas ujian.
mirisnya meski UM PTKIN tahun 2015 lebih meningkat dari pada tahun sebelumnya. Penataan Parkir Sepeda Motor menjadi pokok permasalahan UM PTKIN IAIN Surakarta. Banyak kendaraan bermotor diparkir diberbagai tempat yang bukan seharusnya. Kurangnya pengawasan parkir membuat kendaraan diparkir sembarang tempat . menurut Ucok, staf pemantau UM PTKIN kendaraan yang diparkir ditempat sembarangan disebabkan banyaknya Peserta Tes UM PTKIN  yang masih kurang mengerti dengan tempat parkir yang seharusnya.
 kendala berlangsungnya UM PTKIN  banyak kendaraan sepeda motor yang diparkirkan sembarangan seperti didepan Gedung Layanan Masyarakat (GLM) dan  Gedung BRI yang sebenarnaya disediakan bagi tamu dan Pelanggan BRI.  “Mahasiswa seharusnya memarkirkan kendaraannya ditempat yang telah disediakan didalam kampus” ujar Ucok.
SEMBARANGAN : Kendaraan sepeda motor memnuhi GLM yang seharusnya buka tempat parkir bagi mahasiswa (22/6)

Sependapat dengan Ucok, Ade Imam Arifin selaku Presiden BEM IAIN Surakarta. Mengatakan, Pelaksaan UM PTKIN IAIN Surakarta 2015 memang sangat bagus dan meningkat dari tahun sebelumnya termasuk sudah adanya informasi dan papan penunjuk bagi peserta sehingga sangat Memudahkan Peserta. akan tetapi masih kurang tertib dan terkendala dalam Parkir kendaraan “Parkir Kendaraan IAIN Surakarta masih terkesan kurang tertata dengan rapi” imbuhnya.

Parkir yang berantakan disebabkan karena banyak yang belum mengerti dengan tempat parkir yang seharusnya. Saat ini jumlah pendaftar UM PTKIN 2015 meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Diana, Kasubag IAIN ia berpendapat bahwa jumlah gedung iain Surakarta  untuk ujian saat ini sudah cukup dengan jumlah peserta dan fasilitas yang disediakan panitia. Sehingga tahun depannya memungkinkan penambahan ruangan lagi bagi peserta apabila jumlah pendaftar bertambah. Ujarnya. (Alfiansyah/KPI)




Sabtu, 27 Juni 2015

Profile IAIN Surakarta


Spoiler for gerbang pintu masuk IAIN Surakarta









iain surakarta

Profile IAIN Surakarta


Spoiler for gerbang pintu masuk IAIN Surakarta









Minggu, 21 Juni 2015

IAIN Surakarta yang disahkan melalui Peraturan Presiden No. 1 Tahun 2011 merupakan hasil alih status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta. Selanjutnya, STAIN Surakarta yang berdiri sejak 30 Juni 1997 (25 Safar 1418 H) awalnya berasal dari IAIN Walisongo di Surakarta yang berdiri pada 12 September 1992.

Berdirinya IAIN Walisongo di Surakarta ini merupakan gagasan H. Munawir Sadzali, MA.—yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia— sebagai pilot project untuk memperbaiki mutu IAIN yang sudah ada dan dianggap belum ideal serta masih banyak memerlukan pembenahan.

Harapan H. Munawir Sadzali, MA waktu itu adalah agar IAIN Walisongo di Surakarta mampu menampilkan diri sebagai IAIN unggulan yang mencetak para lulusan berdaya saing tinggi dan memiliki prestasi-prestasi akademik yang diakui oleh lembaga-lembaga yang kredibel. Itulah sebabnya, input mahasiswa IAIN Walisongo di Surakarta berasal dari para lulusan  MANPK   (Madrasah Aliyah Negeri Program Khusus  dari  seluruh  Indonesia) sebuah input mahasiswa yang sangat unggul dan pilihan serta diharapkan menjadi pilot project.
Namun selama lebih kurang 5 tahun IAIN Walisongo di Surakarta berjalan, pada 30 Juni 1997 melalui kebijakan Menteri Agama yang baru waktu itu, Drs. Malik Fadjar, M.Sc. IAIN Walisongo di Surakarta ini diubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta. Kebijakan ini juga menetapkan seluruh fakultas filial (fakultas daerah) seperti Fakultas Syari’ah di Pekalongan dan Fakultas Ushuludin di Kudus yang tadinya telah direlokasi ke Surakarta menjadi STAIN Pekalongan dan STAIN Kudus.


Nampaknya, kebijakan Menteri Agama tentang pendirian fakultas-fakultas daerah menjadi STAIN, terutama sekali STAIN Surakarta, memberikan semacam blessing in disguise (berkah tersembunyi).  Melalui kerja keras dan usaha terus-menerus ke arah peningkatan mutu akademik selama 13 tahun.
Akhirnya pada 3 Januari 2011 STAIN Surakarta bertransformasi menjadi IAIN Surakarta dengan tiga fakultas, yakni: Fakultas Ushuludin dan Dakwah, Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam, serta Fakultas Tarbiyah dan Bahasa. Peralihan ini, sungguh merupakan suatu kebahagiaan dan kebanggaan bagi seluruh civitas akademika dan seluruh masyarakat Islam di Surakarta. Kebanggaan makin bertambah ketika pada 28 Juli 2011 IAIN Surakarta diresmikan oleh Menteri Agama Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si sekaligus pelantikan Rektor yang pertama tanpa hambatan apapun. Dengan demikian, peralihan ini merupakan amanah yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab dan harus terus dijadikan moment of truth bagi IAIN Surakarta untuk memerankan diri sebagai agent of Islamization dan agent of social change.
Selanjutnya, dengan statusnya yang baru IAIN Surakarta yang memiliki potensi-potensi di antaranya: potensi sejarah (memiliki sejarah panjang peradaban Jawa), letak geografis (terletak di segi tiga emas: Yogyakarta-Semarang/Salatiga-Surabaya ditambah tersedianya Bandar Udara Internasional Adisumarmo), dan sumber-sumber daya manusia yang melimpah (karena berdekatan dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi di sekitarnya), maka pengembangannya ke depan sangat dimungkinkan dan memiliki peluang terbuka. Argumen ini ditunjukkan melalui catatan atau data lulusan yang sejak berdirinya pada 12 September 1992 hingga 2014 lembaga ini telah meluluskan lebih kurang 10.000 mahasiswa.
Data yang lainnya juga dapat disebutkan oleh fakta bahwa dari tahun ke tahun animo mahasiswa yang memilih studi di IAIN Surakarta terus meningkat.

source : http://www.iain-surakarta.ac.id/?page_id=628

PROFIL IAIN SURAKARTA

IAIN Surakarta yang disahkan melalui Peraturan Presiden No. 1 Tahun 2011 merupakan hasil alih status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta. Selanjutnya, STAIN Surakarta yang berdiri sejak 30 Juni 1997 (25 Safar 1418 H) awalnya berasal dari IAIN Walisongo di Surakarta yang berdiri pada 12 September 1992.

Berdirinya IAIN Walisongo di Surakarta ini merupakan gagasan H. Munawir Sadzali, MA.—yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia— sebagai pilot project untuk memperbaiki mutu IAIN yang sudah ada dan dianggap belum ideal serta masih banyak memerlukan pembenahan.

Harapan H. Munawir Sadzali, MA waktu itu adalah agar IAIN Walisongo di Surakarta mampu menampilkan diri sebagai IAIN unggulan yang mencetak para lulusan berdaya saing tinggi dan memiliki prestasi-prestasi akademik yang diakui oleh lembaga-lembaga yang kredibel. Itulah sebabnya, input mahasiswa IAIN Walisongo di Surakarta berasal dari para lulusan  MANPK   (Madrasah Aliyah Negeri Program Khusus  dari  seluruh  Indonesia) sebuah input mahasiswa yang sangat unggul dan pilihan serta diharapkan menjadi pilot project.
Namun selama lebih kurang 5 tahun IAIN Walisongo di Surakarta berjalan, pada 30 Juni 1997 melalui kebijakan Menteri Agama yang baru waktu itu, Drs. Malik Fadjar, M.Sc. IAIN Walisongo di Surakarta ini diubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta. Kebijakan ini juga menetapkan seluruh fakultas filial (fakultas daerah) seperti Fakultas Syari’ah di Pekalongan dan Fakultas Ushuludin di Kudus yang tadinya telah direlokasi ke Surakarta menjadi STAIN Pekalongan dan STAIN Kudus.


Nampaknya, kebijakan Menteri Agama tentang pendirian fakultas-fakultas daerah menjadi STAIN, terutama sekali STAIN Surakarta, memberikan semacam blessing in disguise (berkah tersembunyi).  Melalui kerja keras dan usaha terus-menerus ke arah peningkatan mutu akademik selama 13 tahun.
Akhirnya pada 3 Januari 2011 STAIN Surakarta bertransformasi menjadi IAIN Surakarta dengan tiga fakultas, yakni: Fakultas Ushuludin dan Dakwah, Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam, serta Fakultas Tarbiyah dan Bahasa. Peralihan ini, sungguh merupakan suatu kebahagiaan dan kebanggaan bagi seluruh civitas akademika dan seluruh masyarakat Islam di Surakarta. Kebanggaan makin bertambah ketika pada 28 Juli 2011 IAIN Surakarta diresmikan oleh Menteri Agama Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si sekaligus pelantikan Rektor yang pertama tanpa hambatan apapun. Dengan demikian, peralihan ini merupakan amanah yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab dan harus terus dijadikan moment of truth bagi IAIN Surakarta untuk memerankan diri sebagai agent of Islamization dan agent of social change.
Selanjutnya, dengan statusnya yang baru IAIN Surakarta yang memiliki potensi-potensi di antaranya: potensi sejarah (memiliki sejarah panjang peradaban Jawa), letak geografis (terletak di segi tiga emas: Yogyakarta-Semarang/Salatiga-Surabaya ditambah tersedianya Bandar Udara Internasional Adisumarmo), dan sumber-sumber daya manusia yang melimpah (karena berdekatan dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi di sekitarnya), maka pengembangannya ke depan sangat dimungkinkan dan memiliki peluang terbuka. Argumen ini ditunjukkan melalui catatan atau data lulusan yang sejak berdirinya pada 12 September 1992 hingga 2014 lembaga ini telah meluluskan lebih kurang 10.000 mahasiswa.
Data yang lainnya juga dapat disebutkan oleh fakta bahwa dari tahun ke tahun animo mahasiswa yang memilih studi di IAIN Surakarta terus meningkat.

source : http://www.iain-surakarta.ac.id/?page_id=628