Minggu, 12 Juli 2015
Minggu, 05 Juli 2015
![]() |
foto- parkir kampus IAIN Surakarta |
Pendaftaran mahasiswa baru ini
dilakukan dengan beberapa tahapan, ada yang menggunakan sistem online, ada
dengan prestasi, dan ada juga ujian mandiri yaitu peserta ujian sendiri datang
kekampus untuk melaksanakan ujian tertulis. Pada tahun ini, kampus IAIN
Surakarta telah menerima pendaftar sebanyak 1973 calon mahasiswa, yang dimana
tahun ini kuota yang ditentukan hanya 700 calon mahasiswa.
Dari keseluruhan pendaftar,
mayoritas meminati pada prodi FITK dan Ekonomi, tetapi tidak memungkiri dengan
prodi – prodi yang lain pula. Saat ujian tertulis, sistem pengawasan lebih
ketat yaitu dengan 20 orang setiap kelas, sehingga para pengawas lebih mudah
untuk memantau jalannya ujian ini.
Seperti yang dikatakan oleh Diana,
salah satu panitia seleksi calon mahasiswa baru, ia menyampaikan bahwa seleksi
kali ini lebih baik dibandingkan tahun – tahun kemarin. Tetapi masih ada yang
disayangkan dari tahun kemari ada yang belum berubah, yaitu dari bagian sistem
keamanan yang salah satunya penataan parkir kendaraan di kampus ini.
Banyak yang menyayangkan dari yang
satu ini, mulai dari mahasiswa hingga dosen dan bahkan para dekan pun juga
menyayangkan. Apalagi saat ada kegiatan UMPTAIN ini, lebih banyak kendaraan
lagi dari pendaftar calon mahasiswa baru, karena ruwetnya sistem parkir ini,
pernah suatu ketika terjadi pencurian helm.
Memang untuk parkir ini tidak bisa
menyalahkan satu pihak, tetapi merupakan tangung jawab seluruh elemen kampus,
seperti yang diungkapkan oleh Ucok ssalah satu kordinator keamanan kampus. Ia
menilai sistem parkir dikampus belum memadai karena masih ruwet, sehingga
petugaas kemanan perlu bekerja ekstra, apalagi banyak mahasiswa pula yang ngeyel
saat mulai masuk hingga menempatkan kendaraan.
Ia juga menambahkan kalau jumlah tim
keamanan masih kurang, selama ini tim keamanan kampus baru 10 scurity,
menurutnya tim keamanan dibutuhkan sekitar 25 scurity. Bertujuan untuk
pembagian titik – titik lokasi tertentu yang perlu diawasi dan dijaga
keamanannya, “Parkir sepeda mahasiswa bukan didepan kantor BRI itu mas, sana
tempat parkirnya nasabah bank dan jamaah masjid kampus, mahasiswa parkirnya didalam”
ujar Ucok. (Mushlih/KPI)
Kampus Negeri Sistem Keamanan Masih Ruwet?
Posted on by Bulu Berkemajuan with No comments
![]() |
foto- parkir kampus IAIN Surakarta |
Pendaftaran mahasiswa baru ini
dilakukan dengan beberapa tahapan, ada yang menggunakan sistem online, ada
dengan prestasi, dan ada juga ujian mandiri yaitu peserta ujian sendiri datang
kekampus untuk melaksanakan ujian tertulis. Pada tahun ini, kampus IAIN
Surakarta telah menerima pendaftar sebanyak 1973 calon mahasiswa, yang dimana
tahun ini kuota yang ditentukan hanya 700 calon mahasiswa.
Dari keseluruhan pendaftar,
mayoritas meminati pada prodi FITK dan Ekonomi, tetapi tidak memungkiri dengan
prodi – prodi yang lain pula. Saat ujian tertulis, sistem pengawasan lebih
ketat yaitu dengan 20 orang setiap kelas, sehingga para pengawas lebih mudah
untuk memantau jalannya ujian ini.
Seperti yang dikatakan oleh Diana,
salah satu panitia seleksi calon mahasiswa baru, ia menyampaikan bahwa seleksi
kali ini lebih baik dibandingkan tahun – tahun kemarin. Tetapi masih ada yang
disayangkan dari tahun kemari ada yang belum berubah, yaitu dari bagian sistem
keamanan yang salah satunya penataan parkir kendaraan di kampus ini.
Banyak yang menyayangkan dari yang
satu ini, mulai dari mahasiswa hingga dosen dan bahkan para dekan pun juga
menyayangkan. Apalagi saat ada kegiatan UMPTAIN ini, lebih banyak kendaraan
lagi dari pendaftar calon mahasiswa baru, karena ruwetnya sistem parkir ini,
pernah suatu ketika terjadi pencurian helm.
Memang untuk parkir ini tidak bisa
menyalahkan satu pihak, tetapi merupakan tangung jawab seluruh elemen kampus,
seperti yang diungkapkan oleh Ucok ssalah satu kordinator keamanan kampus. Ia
menilai sistem parkir dikampus belum memadai karena masih ruwet, sehingga
petugaas kemanan perlu bekerja ekstra, apalagi banyak mahasiswa pula yang ngeyel
saat mulai masuk hingga menempatkan kendaraan.
Ia juga menambahkan kalau jumlah tim
keamanan masih kurang, selama ini tim keamanan kampus baru 10 scurity,
menurutnya tim keamanan dibutuhkan sekitar 25 scurity. Bertujuan untuk
pembagian titik – titik lokasi tertentu yang perlu diawasi dan dijaga
keamanannya, “Parkir sepeda mahasiswa bukan didepan kantor BRI itu mas, sana
tempat parkirnya nasabah bank dan jamaah masjid kampus, mahasiswa parkirnya didalam”
ujar Ucok. (Mushlih/KPI)
Ujian UM-PTKAIN
di IAIN Surakarta dilaksanakan pada tanggal 23 – 24 Juni 2015 yang dilaksanakan
di seluruh kampus IAIN Surakarta yang diikuti oleh 2000 calon mahasiswa baru
dari berbagai daerah di Jawa Tengan dan sekitarnya. Ujian tahun ini lebih
banyak pesertanya dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini juga
banyak calon mahasiswa yang memilih kampus IAIN Surakarta sebagai pilihan
pertama untu kuliahnya. Ujian ini berlangsung selama 2 hari, banyak mahasiswa
yang tegang dalam menjalankan ujian tersebut, karena baru pertama kali
menginjakkan kaki di area kampus yang sebelumnya masih berseragamkan SMA.
Tetapi mereka tetap yakin akan lolos ujian karena sudah belajar sungguh-sungguh
untuk dapat diterima diujian ini.
Untuk tahun ini
Fakultas yang diminati tidak jauh berbed dari tahun sebelumnya. Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam masih menjadi
ranking pertama bagi calon mahasiswa baru yang ingin masuk ke IAIN Surakarta. Karena
munurut para calon mahasiswa Fakultas tersebut memiliki peluang kerja yang
sangat banyak dan masih banyak membutuhkan tenaga kerja dibidangnya.
Ujian UM-PTKAIN
ini akan diumumkan pata tanggal 23 Juli 2015 mendatang. Hanya sekitar
setengahnya dari yang mendaftar yang akan diterima di IAIN Surakarta, karena
banyaknya yang mendaftar dari berbagai jalur. Agar mendapatkan
mahasiswa-mahasiswa yang berkualitan dan bisa bersaing di dunia kerja.
TES UM-PTKAIN DI IAIN SURAKARTA
Posted on by Galuh Mauludy with No comments
Ujian UM-PTKAIN
di IAIN Surakarta dilaksanakan pada tanggal 23 – 24 Juni 2015 yang dilaksanakan
di seluruh kampus IAIN Surakarta yang diikuti oleh 2000 calon mahasiswa baru
dari berbagai daerah di Jawa Tengan dan sekitarnya. Ujian tahun ini lebih
banyak pesertanya dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini juga
banyak calon mahasiswa yang memilih kampus IAIN Surakarta sebagai pilihan
pertama untu kuliahnya. Ujian ini berlangsung selama 2 hari, banyak mahasiswa
yang tegang dalam menjalankan ujian tersebut, karena baru pertama kali
menginjakkan kaki di area kampus yang sebelumnya masih berseragamkan SMA.
Tetapi mereka tetap yakin akan lolos ujian karena sudah belajar sungguh-sungguh
untuk dapat diterima diujian ini.
Untuk tahun ini
Fakultas yang diminati tidak jauh berbed dari tahun sebelumnya. Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam masih menjadi
ranking pertama bagi calon mahasiswa baru yang ingin masuk ke IAIN Surakarta. Karena
munurut para calon mahasiswa Fakultas tersebut memiliki peluang kerja yang
sangat banyak dan masih banyak membutuhkan tenaga kerja dibidangnya.
Ujian UM-PTKAIN
ini akan diumumkan pata tanggal 23 Juli 2015 mendatang. Hanya sekitar
setengahnya dari yang mendaftar yang akan diterima di IAIN Surakarta, karena
banyaknya yang mendaftar dari berbagai jalur. Agar mendapatkan
mahasiswa-mahasiswa yang berkualitan dan bisa bersaing di dunia kerja.
SUKOHARJO – Sebanyak
1.973 peserta memadati kampus IAIN Surakarta pada tanggal 23 Juni 2015 kemarin.
UM-PTKIN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) dilaksanakan
selama dua hari pada tanggal 23 – 24 Juni 2015 dan akan diumumkan pada tanggal
27 Juli 2015. UM-PTKIN ini meliputi tes
potensi akademik, tes bidang studi prediktif, tes bidang studi dasar, tes
wawasan keislaman, tes bidang studi IPA, tes bidang studi IPS, dan tes bidang
studi IPC.
Berdasarkan keterangan panitia UM-PTKIN, Diana. Dari 1.973 peserta
hanya akan diambil sebanyak 700 peserta. Beliau juga mengatakan, tahun 2015 ini
cenderung meningkat dengan pesat daripada tahun 2014 kemarin. Dan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan beserta Fakultas Ekonomi Bisnis Islam menjadi pilihan
terbanyak peserta UM-PTKIN. Tetapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah masih sepi
peminat.
“Untuk tahun ini lahan parkir belum memadai tetapi untuk yang
lainnya sudah memadai, mas. Tetapi ndak tahu untuk tahun depan. Kalau
pesertanya meningkat dengan tajam, mau tak mau kita harus meminjam gedung
sekolah disekitar kampus IAIN ini”, ujar beliau. Peserta dari luar negeri
sementara ini belum ada tetapi untuk peserta yang difabel khususnya tuna netra
hanya ada satu pendaftar.
Di tempat lain, seorang peserta bernama Afni yang berasal dari
Ponorogo mengatakan, “Pada awalnya tegang, karena ketika tes seleksi ada soal
yang susah dan mudah. Ini pilihan pertama saya karena kakak saya kuliah di sini
juga”.(Samudero Bagaskara - 131211035)
IAIN Surakarta Sediakan 700 Kursi Untuk UM-PTKIN
Posted on by Unknown with No comments
SUKOHARJO – Sebanyak
1.973 peserta memadati kampus IAIN Surakarta pada tanggal 23 Juni 2015 kemarin.
UM-PTKIN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) dilaksanakan
selama dua hari pada tanggal 23 – 24 Juni 2015 dan akan diumumkan pada tanggal
27 Juli 2015. UM-PTKIN ini meliputi tes
potensi akademik, tes bidang studi prediktif, tes bidang studi dasar, tes
wawasan keislaman, tes bidang studi IPA, tes bidang studi IPS, dan tes bidang
studi IPC.
Berdasarkan keterangan panitia UM-PTKIN, Diana. Dari 1.973 peserta
hanya akan diambil sebanyak 700 peserta. Beliau juga mengatakan, tahun 2015 ini
cenderung meningkat dengan pesat daripada tahun 2014 kemarin. Dan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan beserta Fakultas Ekonomi Bisnis Islam menjadi pilihan
terbanyak peserta UM-PTKIN. Tetapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah masih sepi
peminat.
“Untuk tahun ini lahan parkir belum memadai tetapi untuk yang
lainnya sudah memadai, mas. Tetapi ndak tahu untuk tahun depan. Kalau
pesertanya meningkat dengan tajam, mau tak mau kita harus meminjam gedung
sekolah disekitar kampus IAIN ini”, ujar beliau. Peserta dari luar negeri
sementara ini belum ada tetapi untuk peserta yang difabel khususnya tuna netra
hanya ada satu pendaftar.
Di tempat lain, seorang peserta bernama Afni yang berasal dari
Ponorogo mengatakan, “Pada awalnya tegang, karena ketika tes seleksi ada soal
yang susah dan mudah. Ini pilihan pertama saya karena kakak saya kuliah di sini
juga”.(Samudero Bagaskara - 131211035)
Jumat, 03 Juli 2015
Surakarta - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta (23-24/6) mengadakan kegiatan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) tahun ajaran 2015/2016.
UM PTKIN merupakan Gelombang ke II masuk IAIN Surakarta setelah jalur SPAN, dan Gelombang Ketiganya Nanti ada Ujian Mandiri.
Untuk jadwal UM PTKIN hari pertama mulai dari jam 07.30 - 11.00, meliputi Tes Potensi dan sikap Akademik, Kebahasaan dan Keislamaan. Lalu di hari Terakhir tes IPS. "Tes UM PTKIN nya mudah mudah gampang mas, bikin deg deg an juga, saya pilihan pertama ngambil di UIN jogja PAI lalu pilihan keduanya ambil PGRA IAIN Surakarta, tadi soal yang ngga ke jawab juga banyak, doain aja moga bisa lolos seleksi", Ungkap Azizah Mar'atul asal SMA N 1 Gondangrejo IPS. Dalam UM PTKIN ini sebanyak 1973 pendaftar yang mengikuti tes di IAIN Surakarta, terdiri dari IPC, IPA dan IPS. Jumlah ini mengalami peningkatan yang sangat drastis di bandingkan dari tahun lalu, Dari 1973 pendaftar kebanyakan pada minat ambil jurusan di FITK ( Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) dan di FEBI ( Fakultas Ekonomi Bisnis Islam) dan yang paling sedikit menjadi incaran para pendaftar di Fakultas Ushuluddin. "Untuk sarana dan prasarana dalam UM PTKIN tahun ini saya rasa cukup memadai, Gedung juga udah banyak, Udah cukuplah buat UM PTKIN tahun ini, Mungkin hanya karena parkir yang kurang rapi, dan Alhamdulillah kalau tahun ini sudah agak rapi, tapi gak tahu kalau untuk tahun depan jumlah peserta UM PTKIN mencapai tiga ribuan ya terpaksa pinjam halaman SD terdekat" Ungkap Ibu Diana di bagian Kasubag, Akademik.
UM PTKIN merupakan Gelombang ke II masuk IAIN Surakarta setelah jalur SPAN, dan Gelombang Ketiganya Nanti ada Ujian Mandiri.
Untuk jadwal UM PTKIN hari pertama mulai dari jam 07.30 - 11.00, meliputi Tes Potensi dan sikap Akademik, Kebahasaan dan Keislamaan. Lalu di hari Terakhir tes IPS. "Tes UM PTKIN nya mudah mudah gampang mas, bikin deg deg an juga, saya pilihan pertama ngambil di UIN jogja PAI lalu pilihan keduanya ambil PGRA IAIN Surakarta, tadi soal yang ngga ke jawab juga banyak, doain aja moga bisa lolos seleksi", Ungkap Azizah Mar'atul asal SMA N 1 Gondangrejo IPS. Dalam UM PTKIN ini sebanyak 1973 pendaftar yang mengikuti tes di IAIN Surakarta, terdiri dari IPC, IPA dan IPS. Jumlah ini mengalami peningkatan yang sangat drastis di bandingkan dari tahun lalu, Dari 1973 pendaftar kebanyakan pada minat ambil jurusan di FITK ( Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) dan di FEBI ( Fakultas Ekonomi Bisnis Islam) dan yang paling sedikit menjadi incaran para pendaftar di Fakultas Ushuluddin. "Untuk sarana dan prasarana dalam UM PTKIN tahun ini saya rasa cukup memadai, Gedung juga udah banyak, Udah cukuplah buat UM PTKIN tahun ini, Mungkin hanya karena parkir yang kurang rapi, dan Alhamdulillah kalau tahun ini sudah agak rapi, tapi gak tahu kalau untuk tahun depan jumlah peserta UM PTKIN mencapai tiga ribuan ya terpaksa pinjam halaman SD terdekat" Ungkap Ibu Diana di bagian Kasubag, Akademik.
Peserta UM PTKIN sedang mengerjakan soal ujian
UM PTKIN IAIN Surakarta Tahun 2015 Mengalami Peningkatan
Posted on by Unknown with 2 comments
Surakarta - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta (23-24/6) mengadakan kegiatan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) tahun ajaran 2015/2016.
UM PTKIN merupakan Gelombang ke II masuk IAIN Surakarta setelah jalur SPAN, dan Gelombang Ketiganya Nanti ada Ujian Mandiri.
Untuk jadwal UM PTKIN hari pertama mulai dari jam 07.30 - 11.00, meliputi Tes Potensi dan sikap Akademik, Kebahasaan dan Keislamaan. Lalu di hari Terakhir tes IPS. "Tes UM PTKIN nya mudah mudah gampang mas, bikin deg deg an juga, saya pilihan pertama ngambil di UIN jogja PAI lalu pilihan keduanya ambil PGRA IAIN Surakarta, tadi soal yang ngga ke jawab juga banyak, doain aja moga bisa lolos seleksi", Ungkap Azizah Mar'atul asal SMA N 1 Gondangrejo IPS. Dalam UM PTKIN ini sebanyak 1973 pendaftar yang mengikuti tes di IAIN Surakarta, terdiri dari IPC, IPA dan IPS. Jumlah ini mengalami peningkatan yang sangat drastis di bandingkan dari tahun lalu, Dari 1973 pendaftar kebanyakan pada minat ambil jurusan di FITK ( Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) dan di FEBI ( Fakultas Ekonomi Bisnis Islam) dan yang paling sedikit menjadi incaran para pendaftar di Fakultas Ushuluddin. "Untuk sarana dan prasarana dalam UM PTKIN tahun ini saya rasa cukup memadai, Gedung juga udah banyak, Udah cukuplah buat UM PTKIN tahun ini, Mungkin hanya karena parkir yang kurang rapi, dan Alhamdulillah kalau tahun ini sudah agak rapi, tapi gak tahu kalau untuk tahun depan jumlah peserta UM PTKIN mencapai tiga ribuan ya terpaksa pinjam halaman SD terdekat" Ungkap Ibu Diana di bagian Kasubag, Akademik.
UM PTKIN merupakan Gelombang ke II masuk IAIN Surakarta setelah jalur SPAN, dan Gelombang Ketiganya Nanti ada Ujian Mandiri.
Untuk jadwal UM PTKIN hari pertama mulai dari jam 07.30 - 11.00, meliputi Tes Potensi dan sikap Akademik, Kebahasaan dan Keislamaan. Lalu di hari Terakhir tes IPS. "Tes UM PTKIN nya mudah mudah gampang mas, bikin deg deg an juga, saya pilihan pertama ngambil di UIN jogja PAI lalu pilihan keduanya ambil PGRA IAIN Surakarta, tadi soal yang ngga ke jawab juga banyak, doain aja moga bisa lolos seleksi", Ungkap Azizah Mar'atul asal SMA N 1 Gondangrejo IPS. Dalam UM PTKIN ini sebanyak 1973 pendaftar yang mengikuti tes di IAIN Surakarta, terdiri dari IPC, IPA dan IPS. Jumlah ini mengalami peningkatan yang sangat drastis di bandingkan dari tahun lalu, Dari 1973 pendaftar kebanyakan pada minat ambil jurusan di FITK ( Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) dan di FEBI ( Fakultas Ekonomi Bisnis Islam) dan yang paling sedikit menjadi incaran para pendaftar di Fakultas Ushuluddin. "Untuk sarana dan prasarana dalam UM PTKIN tahun ini saya rasa cukup memadai, Gedung juga udah banyak, Udah cukuplah buat UM PTKIN tahun ini, Mungkin hanya karena parkir yang kurang rapi, dan Alhamdulillah kalau tahun ini sudah agak rapi, tapi gak tahu kalau untuk tahun depan jumlah peserta UM PTKIN mencapai tiga ribuan ya terpaksa pinjam halaman SD terdekat" Ungkap Ibu Diana di bagian Kasubag, Akademik.
Peserta UM PTKIN sedang mengerjakan soal ujian
Selasa, 30 Juni 2015
Surakarta- Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta mengadakan Ujian Masuk Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN) tahun ajaran 2015/2016. Tes ujian masuk bagi mahasiswa baru yang
dilaksanakan pada hari senin hingga selasa (22-23/6) ini digelar serentak
bersama Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTAIN) diberbagai wilayah
Indonesia.
UM PTKIN
merupakan jalur Gelombang ke II Masuk IAIN Surakarta setelah jalur SPAN. ujian yang diselenggarakan hari senin hingga selasa ini ini diikuti oleh 1973 Pendaftar dan yang mengikuti tes, Seluruh gedung
perkuliahan digunakan sebagai tempat tes peserta hingga tak ketinggalan Gedung
Audiotorium IAIN Surakarta. Sistem pengawan UM PTKIN sudah semakin efektif ruangan
ujian 20 orang peserta dengan 1 pengawas
ujian.
mirisnya meski UM PTKIN tahun 2015 lebih meningkat dari pada tahun sebelumnya. Penataan
Parkir Sepeda Motor menjadi pokok permasalahan UM PTKIN IAIN Surakarta. Banyak
kendaraan bermotor diparkir diberbagai tempat yang bukan seharusnya. Kurangnya
pengawasan parkir membuat kendaraan diparkir sembarang tempat . menurut Ucok,
staf pemantau UM PTKIN kendaraan yang diparkir ditempat sembarangan disebabkan
banyaknya Peserta Tes UM PTKIN yang
masih kurang mengerti dengan tempat parkir yang seharusnya.
kendala berlangsungnya UM
PTKIN banyak kendaraan sepeda motor yang diparkirkan sembarangan
seperti didepan Gedung Layanan Masyarakat (GLM) dan Gedung BRI yang sebenarnaya disediakan bagi
tamu dan Pelanggan BRI. “Mahasiswa
seharusnya memarkirkan kendaraannya ditempat yang telah disediakan didalam
kampus” ujar Ucok.
![]() |
SEMBARANGAN : Kendaraan sepeda motor memnuhi GLM yang seharusnya buka tempat parkir bagi mahasiswa (22/6) |
Sependapat
dengan Ucok, Ade Imam Arifin selaku Presiden BEM IAIN Surakarta. Mengatakan,
Pelaksaan UM PTKIN IAIN Surakarta 2015 memang sangat bagus dan meningkat dari
tahun sebelumnya termasuk sudah adanya informasi dan papan penunjuk bagi
peserta sehingga sangat Memudahkan Peserta. akan tetapi masih kurang tertib dan
terkendala dalam Parkir kendaraan “Parkir Kendaraan IAIN Surakarta masih terkesan
kurang tertata dengan rapi” imbuhnya.
Parkir
yang berantakan disebabkan karena banyak yang belum mengerti dengan tempat
parkir yang seharusnya. Saat ini jumlah pendaftar UM PTKIN 2015 meningkat
drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Diana, Kasubag IAIN ia
berpendapat bahwa jumlah gedung iain Surakarta
untuk ujian saat ini sudah cukup dengan jumlah peserta dan fasilitas
yang disediakan panitia. Sehingga tahun depannya memungkinkan penambahan ruangan
lagi bagi peserta apabila jumlah pendaftar bertambah. Ujarnya. (Alfiansyah/KPI)
MIRIS.SELEKSI UM PTKIN 2015, IAIN DIKELUHKAN PARKIR
Posted on by NHBS Media with No comments
Surakarta- Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta mengadakan Ujian Masuk Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN) tahun ajaran 2015/2016. Tes ujian masuk bagi mahasiswa baru yang
dilaksanakan pada hari senin hingga selasa (22-23/6) ini digelar serentak
bersama Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTAIN) diberbagai wilayah
Indonesia.
UM PTKIN
merupakan jalur Gelombang ke II Masuk IAIN Surakarta setelah jalur SPAN. ujian yang diselenggarakan hari senin hingga selasa ini ini diikuti oleh 1973 Pendaftar dan yang mengikuti tes, Seluruh gedung
perkuliahan digunakan sebagai tempat tes peserta hingga tak ketinggalan Gedung
Audiotorium IAIN Surakarta. Sistem pengawan UM PTKIN sudah semakin efektif ruangan
ujian 20 orang peserta dengan 1 pengawas
ujian.
mirisnya meski UM PTKIN tahun 2015 lebih meningkat dari pada tahun sebelumnya. Penataan
Parkir Sepeda Motor menjadi pokok permasalahan UM PTKIN IAIN Surakarta. Banyak
kendaraan bermotor diparkir diberbagai tempat yang bukan seharusnya. Kurangnya
pengawasan parkir membuat kendaraan diparkir sembarang tempat . menurut Ucok,
staf pemantau UM PTKIN kendaraan yang diparkir ditempat sembarangan disebabkan
banyaknya Peserta Tes UM PTKIN yang
masih kurang mengerti dengan tempat parkir yang seharusnya.
kendala berlangsungnya UM
PTKIN banyak kendaraan sepeda motor yang diparkirkan sembarangan
seperti didepan Gedung Layanan Masyarakat (GLM) dan Gedung BRI yang sebenarnaya disediakan bagi
tamu dan Pelanggan BRI. “Mahasiswa
seharusnya memarkirkan kendaraannya ditempat yang telah disediakan didalam
kampus” ujar Ucok.
![]() |
SEMBARANGAN : Kendaraan sepeda motor memnuhi GLM yang seharusnya buka tempat parkir bagi mahasiswa (22/6) |
Sependapat
dengan Ucok, Ade Imam Arifin selaku Presiden BEM IAIN Surakarta. Mengatakan,
Pelaksaan UM PTKIN IAIN Surakarta 2015 memang sangat bagus dan meningkat dari
tahun sebelumnya termasuk sudah adanya informasi dan papan penunjuk bagi
peserta sehingga sangat Memudahkan Peserta. akan tetapi masih kurang tertib dan
terkendala dalam Parkir kendaraan “Parkir Kendaraan IAIN Surakarta masih terkesan
kurang tertata dengan rapi” imbuhnya.
Parkir
yang berantakan disebabkan karena banyak yang belum mengerti dengan tempat
parkir yang seharusnya. Saat ini jumlah pendaftar UM PTKIN 2015 meningkat
drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Diana, Kasubag IAIN ia
berpendapat bahwa jumlah gedung iain Surakarta
untuk ujian saat ini sudah cukup dengan jumlah peserta dan fasilitas
yang disediakan panitia. Sehingga tahun depannya memungkinkan penambahan ruangan
lagi bagi peserta apabila jumlah pendaftar bertambah. Ujarnya. (Alfiansyah/KPI)
Sabtu, 27 Juni 2015
iain surakarta
Posted on by NHBS Media with No comments
Minggu, 21 Juni 2015
IAIN Surakarta yang disahkan melalui
Peraturan Presiden No. 1 Tahun 2011 merupakan hasil alih status dari
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta. Selanjutnya, STAIN
Surakarta yang berdiri sejak 30 Juni 1997 (25 Safar 1418 H) awalnya berasal dari IAIN Walisongo di Surakarta yang berdiri pada 12 September 1992.
Berdirinya IAIN Walisongo di Surakarta
ini merupakan gagasan H. Munawir Sadzali, MA.—yang waktu itu menjabat
sebagai Menteri Agama Republik Indonesia— sebagai pilot project untuk memperbaiki mutu IAIN yang sudah ada dan dianggap belum ideal serta masih banyak memerlukan pembenahan.
Harapan H. Munawir Sadzali, MA waktu itu
adalah agar IAIN Walisongo di Surakarta mampu menampilkan diri sebagai
IAIN unggulan yang mencetak para lulusan berdaya saing tinggi dan
memiliki prestasi-prestasi akademik yang diakui oleh lembaga-lembaga
yang kredibel. Itulah sebabnya, input mahasiswa IAIN Walisongo di
Surakarta berasal dari para lulusan MANPK (Madrasah Aliyah Negeri
Program Khusus dari seluruh Indonesia) sebuah input mahasiswa yang
sangat unggul dan pilihan serta diharapkan menjadi pilot project.
Namun selama lebih kurang 5 tahun IAIN
Walisongo di Surakarta berjalan, pada 30 Juni 1997 melalui kebijakan
Menteri Agama yang baru waktu itu, Drs. Malik Fadjar, M.Sc. IAIN
Walisongo di Surakarta ini diubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Surakarta. Kebijakan ini juga menetapkan seluruh fakultas
filial (fakultas daerah) seperti Fakultas Syari’ah di
Pekalongan dan Fakultas Ushuludin di Kudus yang tadinya telah direlokasi
ke Surakarta menjadi STAIN Pekalongan dan STAIN Kudus.
Nampaknya, kebijakan Menteri Agama
tentang pendirian fakultas-fakultas daerah menjadi STAIN, terutama
sekali STAIN Surakarta, memberikan semacam blessing in disguise (berkah tersembunyi). Melalui kerja keras dan usaha terus-menerus ke arah peningkatan mutu akademik selama 13 tahun.
Akhirnya pada 3 Januari 2011 STAIN
Surakarta bertransformasi menjadi IAIN Surakarta dengan tiga fakultas,
yakni: Fakultas Ushuludin dan Dakwah, Fakultas Syari’ah dan Ekonomi
Islam, serta Fakultas Tarbiyah dan Bahasa. Peralihan ini, sungguh
merupakan suatu kebahagiaan dan kebanggaan bagi seluruh civitas
akademika dan seluruh masyarakat Islam di Surakarta. Kebanggaan makin
bertambah ketika pada 28 Juli 2011 IAIN Surakarta diresmikan oleh
Menteri Agama Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si sekaligus pelantikan Rektor
yang pertama tanpa hambatan apapun. Dengan demikian, peralihan ini
merupakan amanah yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab dan
harus terus dijadikan moment of truth bagi IAIN Surakarta untuk memerankan diri sebagai agent of Islamization dan agent of social change.
Selanjutnya, dengan statusnya yang baru
IAIN Surakarta yang memiliki potensi-potensi di antaranya: potensi
sejarah (memiliki sejarah panjang peradaban Jawa), letak geografis
(terletak di segi tiga emas: Yogyakarta-Semarang/Salatiga-Surabaya
ditambah tersedianya Bandar Udara Internasional Adisumarmo), dan
sumber-sumber daya manusia yang melimpah (karena berdekatan dengan
lembaga-lembaga perguruan tinggi di sekitarnya), maka pengembangannya ke
depan sangat dimungkinkan dan memiliki peluang terbuka. Argumen ini
ditunjukkan melalui catatan atau data lulusan yang sejak berdirinya pada
12 September 1992 hingga 2014 lembaga ini telah meluluskan lebih kurang
10.000 mahasiswa.
Data yang lainnya juga dapat disebutkan
oleh fakta bahwa dari tahun ke tahun animo mahasiswa yang memilih studi
di IAIN Surakarta terus meningkat.
source : http://www.iain-surakarta.ac.id/?page_id=628
PROFIL IAIN SURAKARTA
Posted on by NHBS Media with No comments
IAIN Surakarta yang disahkan melalui
Peraturan Presiden No. 1 Tahun 2011 merupakan hasil alih status dari
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta. Selanjutnya, STAIN
Surakarta yang berdiri sejak 30 Juni 1997 (25 Safar 1418 H) awalnya berasal dari IAIN Walisongo di Surakarta yang berdiri pada 12 September 1992.
Berdirinya IAIN Walisongo di Surakarta
ini merupakan gagasan H. Munawir Sadzali, MA.—yang waktu itu menjabat
sebagai Menteri Agama Republik Indonesia— sebagai pilot project untuk memperbaiki mutu IAIN yang sudah ada dan dianggap belum ideal serta masih banyak memerlukan pembenahan.
Harapan H. Munawir Sadzali, MA waktu itu
adalah agar IAIN Walisongo di Surakarta mampu menampilkan diri sebagai
IAIN unggulan yang mencetak para lulusan berdaya saing tinggi dan
memiliki prestasi-prestasi akademik yang diakui oleh lembaga-lembaga
yang kredibel. Itulah sebabnya, input mahasiswa IAIN Walisongo di
Surakarta berasal dari para lulusan MANPK (Madrasah Aliyah Negeri
Program Khusus dari seluruh Indonesia) sebuah input mahasiswa yang
sangat unggul dan pilihan serta diharapkan menjadi pilot project.
Namun selama lebih kurang 5 tahun IAIN
Walisongo di Surakarta berjalan, pada 30 Juni 1997 melalui kebijakan
Menteri Agama yang baru waktu itu, Drs. Malik Fadjar, M.Sc. IAIN
Walisongo di Surakarta ini diubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Surakarta. Kebijakan ini juga menetapkan seluruh fakultas
filial (fakultas daerah) seperti Fakultas Syari’ah di
Pekalongan dan Fakultas Ushuludin di Kudus yang tadinya telah direlokasi
ke Surakarta menjadi STAIN Pekalongan dan STAIN Kudus.
Nampaknya, kebijakan Menteri Agama
tentang pendirian fakultas-fakultas daerah menjadi STAIN, terutama
sekali STAIN Surakarta, memberikan semacam blessing in disguise (berkah tersembunyi). Melalui kerja keras dan usaha terus-menerus ke arah peningkatan mutu akademik selama 13 tahun.
Akhirnya pada 3 Januari 2011 STAIN
Surakarta bertransformasi menjadi IAIN Surakarta dengan tiga fakultas,
yakni: Fakultas Ushuludin dan Dakwah, Fakultas Syari’ah dan Ekonomi
Islam, serta Fakultas Tarbiyah dan Bahasa. Peralihan ini, sungguh
merupakan suatu kebahagiaan dan kebanggaan bagi seluruh civitas
akademika dan seluruh masyarakat Islam di Surakarta. Kebanggaan makin
bertambah ketika pada 28 Juli 2011 IAIN Surakarta diresmikan oleh
Menteri Agama Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si sekaligus pelantikan Rektor
yang pertama tanpa hambatan apapun. Dengan demikian, peralihan ini
merupakan amanah yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab dan
harus terus dijadikan moment of truth bagi IAIN Surakarta untuk memerankan diri sebagai agent of Islamization dan agent of social change.
Selanjutnya, dengan statusnya yang baru
IAIN Surakarta yang memiliki potensi-potensi di antaranya: potensi
sejarah (memiliki sejarah panjang peradaban Jawa), letak geografis
(terletak di segi tiga emas: Yogyakarta-Semarang/Salatiga-Surabaya
ditambah tersedianya Bandar Udara Internasional Adisumarmo), dan
sumber-sumber daya manusia yang melimpah (karena berdekatan dengan
lembaga-lembaga perguruan tinggi di sekitarnya), maka pengembangannya ke
depan sangat dimungkinkan dan memiliki peluang terbuka. Argumen ini
ditunjukkan melalui catatan atau data lulusan yang sejak berdirinya pada
12 September 1992 hingga 2014 lembaga ini telah meluluskan lebih kurang
10.000 mahasiswa.
Data yang lainnya juga dapat disebutkan
oleh fakta bahwa dari tahun ke tahun animo mahasiswa yang memilih studi
di IAIN Surakarta terus meningkat.
source : http://www.iain-surakarta.ac.id/?page_id=628
Langganan:
Postingan (Atom)