Minggu, 05 Juli 2015

Kampus Negeri Sistem Keamanan Masih Ruwet?

foto- parkir kampus IAIN Surakarta
Surakarta – Seiring memasuki musim kelulusan anak sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat menengah atas juga dibarengi dengan penerimaan Mahasiswa baru (Maba) di seluruh Perguruan Tinggi yang ada. Seperti yang terjadi di Surakarta, kampus Institut Agama Islam Negeri Surakarta yang sering dijuluki kampus IAIN ini juga mulai membuka pendaftaran mahasiswa baru.
            Pendaftaran mahasiswa baru ini dilakukan dengan beberapa tahapan, ada yang menggunakan sistem online, ada dengan prestasi, dan ada juga ujian mandiri yaitu peserta ujian sendiri datang kekampus untuk melaksanakan ujian tertulis. Pada tahun ini, kampus IAIN Surakarta telah menerima pendaftar sebanyak 1973 calon mahasiswa, yang dimana tahun ini kuota yang ditentukan hanya 700 calon mahasiswa.
            Dari keseluruhan pendaftar, mayoritas meminati pada prodi FITK dan Ekonomi, tetapi tidak memungkiri dengan prodi – prodi yang lain pula. Saat ujian tertulis, sistem pengawasan lebih ketat yaitu dengan 20 orang setiap kelas, sehingga para pengawas lebih mudah untuk memantau jalannya ujian ini.
            Seperti yang dikatakan oleh Diana, salah satu panitia seleksi calon mahasiswa baru, ia menyampaikan bahwa seleksi kali ini lebih baik dibandingkan tahun – tahun kemarin. Tetapi masih ada yang disayangkan dari tahun kemari ada yang belum berubah, yaitu dari bagian sistem keamanan yang salah satunya penataan parkir kendaraan di kampus ini.
            Banyak yang menyayangkan dari yang satu ini, mulai dari mahasiswa hingga dosen dan bahkan para dekan pun juga menyayangkan. Apalagi saat ada kegiatan UMPTAIN ini, lebih banyak kendaraan lagi dari pendaftar calon mahasiswa baru, karena ruwetnya sistem parkir ini, pernah suatu ketika terjadi pencurian helm.
            Memang untuk parkir ini tidak bisa menyalahkan satu pihak, tetapi merupakan tangung jawab seluruh elemen kampus, seperti yang diungkapkan oleh Ucok ssalah satu kordinator keamanan kampus. Ia menilai sistem parkir dikampus belum memadai karena masih ruwet, sehingga petugaas kemanan perlu bekerja ekstra, apalagi banyak mahasiswa pula yang ngeyel saat mulai masuk hingga menempatkan kendaraan.

            Ia juga menambahkan kalau jumlah tim keamanan masih kurang, selama ini tim keamanan kampus baru 10 scurity, menurutnya tim keamanan dibutuhkan sekitar 25 scurity. Bertujuan untuk pembagian titik – titik lokasi tertentu yang perlu diawasi dan dijaga keamanannya, “Parkir sepeda mahasiswa bukan didepan kantor BRI itu mas, sana tempat parkirnya nasabah bank dan jamaah masjid kampus, mahasiswa parkirnya didalam” ujar Ucok. (Mushlih/KPI)

0 komentar:

Posting Komentar